Di Balik Sampul Diamku

<div class="entry-content" style="background-color: white; border: 0px; color: #333333; font-family: Georgia, 'Bitstream Charter', serif; font-size: 14px; line-height: 23.799999237060547px; margin: 0.85em 0px 0px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Diamku adalah sampul ketenangan,kemandirian dan sebuah “keacuhan”<br />keacuhan oleh suara-suara bising yang terdengar atau yang tak terdengar,<br />pandangan dan penilaian yang menyiratkan pujian atau hinaan<br />Ya… semua seolah sempurna dan berjalan mengikuti waktu yang berputar,<br />tanpa pertentangan ataupun beban<br />Tapi… sesekali sebuah “resah” menyelinap di sela-sela waktu tenangku<br />Ku berfikir sejenak,mencoba menterjemahkan “resah” itu<br />Tak juga kutemukan jawaban yang pasti<br />Acuhkan saja,mungkin itu hanya rasa tanpa makna<br />Semua itu bohong! semakin ku mengingkari<br />semakin jelas makna kata itu<br />Dalam isi lembaran-lemabaran hati terurai dengan jelas<br />ada sebuah lorong panjang kesunyian<br />dan semua itu harus dilewati sampai ke ujung<br />tuk puaskan sebuah “kerinduan” akan<br />“kepastian yang telah ditetapkan” sebelum kita menyapa dunia<br />Walau keyakinan itu ada,<br />penantian dan perjalanan ini tetap terasa berat<br />Tapi semua terlihat sempurna,<br />tersembunyi di balik sampul “diamku”</div><span id="goog_1317446254"></span><br /><table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><span style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><a href="https://www.blogger.com/goog_1317446253"><img alt="" border="0" height="300" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgeIVF4a9LKt59bhYWHZUFZzM32GyxLONUN0WWceSj09TRhuTziSFDow2WApLAEEBcS6ixXh1xaoPIdpvQ4ZR684z0iQEyq7XJkDSnoxRtHfhyphenhyphenPbKUybuJdzAVWYeXxvsu30dRzAtkPbA/s1600/khoirony+122.jpg" title="Khoiorny Kenshy Shorinji" width="400" /></a></span></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><a href="https://www.blogger.com/">Pantai Utara Lamongan.</a></td></tr></tbody></table><div style="border: 0px; font-family: inherit; font-style: inherit; font-weight: inherit; margin-bottom: 1.7em; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><span id="goog_1317446255"></span><br /></div></div>

Di Balik Sampul Diamku

Diamku adalah sampul ketenangan,kemandirian dan sebuah “keacuhan” keacuhan oleh suara-suara bising yang terdengar atau yang tak terdengar, p...

Baca selengkapnya »