Saat cinta tak terbalas …

<span style="font-family: inherit;">Kita pernah “menawarkan” perasaan cinta pada seseorang<br />Hingga kita rela melepaskannya …<br />jika memang ia akan bahagia dengan yang lain.<br />Seperti halnya…<br />Lebih baik melihat orang yang kita cintai tak lagi bersama kita,<br />Jika itu membuatnya lebih bahagia..<br />Daripada harus bersama kita…, </span><br /><span style="font-family: inherit;">Tapi batinnya tersiksa dan tak bahagia,,</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br />Diam dalam keterpaksaan<br />Senyum dalam kedukaan<br />Merana di istana kebisuan<br />Saat kau menyadari semua ini…<br />Itu tidaklah kejam, meski kita merasa sedikit kecewa…<br />Karena kecewa adalah resiko mencintai<br />Namun kita tetap beruntung ….<br />Karena kita dapat menyadari bahwa perasaan cinta itu masih ada,</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br />Menyedihkan….<br />Ya.. menyedihkan, itulah tepat untuk kita yang pernah menderita dalam cinta..<br />Saat cinta tak terbalas …<br />Atau bahkan orang yang kita cintai telah berkhianat….</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br />Sedih memang….<br />Tapi ketahuilah…</span><br /><span style="font-family: inherit;">Kita bukan orang yang paling menyedihkan…<br />Sadarilah dia yang melukai kita lebih menyedihkan lagi…<br />Karena tanpa ia sadari…<br />Ia telah menyia-nyiakan orang yang sangat mencintai dan menyayanginya..</span><br /><span style="font-family: inherit;">Salah Mencintai….<br />Hanya dengan mencintai kita melihat dirinya sangat sempurna<br />Namun mencintai bukan suatu kebutuhan tapi suatu pilihan…<br />Saat kita menganggap cinta itu bagai kebutuhan!!!!!<br />Kita takkan rela melepaskannya…<br />Kita hanya bisa menyadari….<br />Dia adalah pilihan kita…<br />Tapi bukan suatu kebutuhan yang mutlak harus mengikuti jalan hidup kita..</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br />Sakit dan tak rela kehilangan…<br />Cinta, Tidak selalu indah<br />Seindah dongeng Cinderella yang berakhir bahagia….<br />Atau Romeo en Juliet dengan kisah cintanya yang abadi….</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br />Kita harus realistis…</span><br /><span style="font-family: inherit;">Bahwa kita hidup bukan di negeri dongeng<br />Tapi di negeri sahdewa yang banyak ujian, tantangan, juga godaan….<br />Disinilah cinta kan diuji….<br />Dan kesetiaan harus dibuktikan..</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br />Tak usah berkecil hati<br />Kita masih bisa mencobanya.<br />Namun saat kau tak berhasil menciptakan cerita-cerita indah…</span><br /><span style="font-family: inherit;"><span style="font-family: inherit;">Kau hanya bisa memperjuangkannya….</span></span><br /><span style="font-family: inherit;">Kau harus bisa merelakannya…</span><br /><span style="font-family: inherit;"> Hormati, hargailah apapun ia</span><br /><span style="font-family: inherit;"></span><span style="font-family: inherit;"></span> <span style="font-family: inherit;"> Dan yakinkanlah….<br />bahwa di saat yang tepat …<br />Kita kan temukan sesorang yang lebih baik</span><br /><span style="font-family: inherit;">Karena dibalik semua cerita cinta …<br />Akan berakhir dalam episode bahwa “Cinta tak harus memiliki…”</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br />Mungkin kedengarannya klise….<br />Tapi itulah faktanya….<br />Maka dengan mengaguminya…<br />Kita sudah cukup membuktikan kerelaan dan kesungguhan</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br />Ya..kita masih bisa tetap bertahan<br />Walau dia tidak berada di samping kita,<br />Jangan mengutuk…menyumpahi atau mendoakan supaya dia menderita..<br />Ketika ia menentukan pilihan tuk meninggalkan kita<br />Menjatuhkan pilihannya pada yang lain<br />Tapi tetap do’akanlah agar dirinya bahagia….</span><br /><span style="font-family: inherit;"><br />Karena disanalah sesungguhnya “<b>Kesetiaan Cinta itu Diuji</b>”</span><br /><br /><span style="font-family: inherit;"> <table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody><tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjwCy6z3yJKMRXat_n9EBF_MXEUtnrfTEkwV4d62vaW-sHEscSUo5Y1RwlLfdrIFiK8nK-Gmg1LM5FrQRL4Fh2v1BVZaPQKcF4A7TkSzGvHhOFAK7raSjHpkW6Uw2iJygun_N0cpX1zA/s1600/broken-heart-love-sorry-you-Favim.com-319118.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="213" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjwCy6z3yJKMRXat_n9EBF_MXEUtnrfTEkwV4d62vaW-sHEscSUo5Y1RwlLfdrIFiK8nK-Gmg1LM5FrQRL4Fh2v1BVZaPQKcF4A7TkSzGvHhOFAK7raSjHpkW6Uw2iJygun_N0cpX1zA/s320/broken-heart-love-sorry-you-Favim.com-319118.jpg" width="320" /></a></td></tr><tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">i'm sorry .... </td></tr></tbody></table></span> <br /><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"></div>

Saat cinta tak terbalas …

Kita pernah “menawarkan” perasaan cinta pada seseorang Hingga kita rela melepaskannya … jika memang ia akan bahagia dengan yang lain. Sepert...

Baca selengkapnya »

Teruntuk Kekasih yang Bukan Kekasihku.

<header class="post-title" style="background-color: white; padding: 0px 0px 20px; position: relative;"><h1 style="background-color: transparent; border-bottom-color: rgb(221, 221, 221); border-bottom-style: solid; border-width: 0px 0px 1px; margin: 0px; min-height: 1em; outline: 0px; padding: 6px 0px 16px 178.96875px; vertical-align: baseline;"><span style="color: #a40a25; font-family: Adobe Garamond Pro, Garamond, Palatino, Palatino Linotype, Times, Times New Roman, Georgia, serif;"><span style="font-size: 36px; font-weight: normal; line-height: 36.47999954223633px;"><i>Tahukah Kau, Aku Mencintaimu?</i></span></span></h1></header><div class="post-content clear-fix" style="background-color: white; border: 0px; font-family: Verdana, Arial, Helvetica, sans-serif; font-size: 12px; margin: 0px 0px 30px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><div class="post-entry" style="background-color: transparent; background-position: initial initial; background-repeat: initial initial; border: 0px; color: #333333; float: right; font-size: 13px; margin: 0px; outline: 0px; padding: 15px 20.453125px 0px 0px; vertical-align: baseline; width: 531.828125px;"><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Teruntuk Kekasih yang Bukan Kekasihku,<span style="background-color: transparent;">Bagaimana kabar ibukota? Bagaimana kabar Ayah dan Ibu? Bagaimana kabarmu, wahai belahan jiwaku? Katakanlah, baik-baik saja. Agar aku di sini merasa tenang meninggalkan keluarga untuk sementara waktu dan mengejar mimpi-mimpi di desa kecil ini.</span></div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ara El Khadija, seorang dokter muda yang cantik. Begitulah aku biasa menyebut namamu; dengan bangga, ketika orang-orang bertanya siapa kakakku. Wanita muda yang pintar, cantik, dan memiliki hati luar biasa. Seorang kakak yang sangat menyayangi dengan kesabaran dan perhatian yang istimewa untuk seorang adik yang bandel dan susah diatur, sepertiku. Seorang kakak yang menjadi panutan dengan pembuktian tanpa paksaan. Kau membuktikan, bahwa kesabaran yang melulu meluluhkan egoku.</div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Mereka bilang kita anak kembar, ingatkah kau? Aku rasa mereka salah. Aku hitam, kau putih. Seperti itu pula kulit kita, kepribadian dan kehidupan kita yang sebenarnya. Kau adalah malaikat tanpa cacat yang menjelma menjadi kakakku di dunia, dengan sayap-sayap putih melebihi entitas cahaya itu sendiri. Sedang aku? Ah, kau tahulah seberapa suram hidupku. Beruntungku adalah memilikimu. Kau adalah sang pagi yang cerah dan menghangatkan, sedang aku adalah sang malam yang temaram dan dingin.</div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Pernahkah kukatakan aku mencintaimu melebihi diriku sendiri, wahai kekasih yang bukan kekasihku?</div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Ingatkah kau saat kita kecil, ketika orang-orang mengatakan bahwa akulah kakakmu yang terlahir terlambat? Saat kau diledek, aku yang membelamu. Saat kau takut bertemu wali kelasmu, aku yang menghadapinya. Bahkan saat menyebrang pun, akulah yang menggenggam erat tangan dan membelah jalan untuk mempersilahkanmu lewat. Aku menyayangimu, berlebih. Kaulah yang utama, bagiku.</div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Seperti itu dari dulu, hingga detik ini.</div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kau tahu aku sangat mencintaimu, bukan? Melihatmu tersenyum dan bahagia adalah inginku. Ingat kah kau, bagaimana geramnya aku saat mendengarmu menangis melalui telepon bahwa beberapa orang di kantor baru, mencibir dan mencercamu? Aku geram kepada mereka! Aku geram mendengarmu menangis! Aku geram kepada diriku sendiri! Aku merasa gagal melindungimu. Lumpuh langkah. Menyalahkan keadaan, menyerah pada ketiadaan. Aku geram! Hati berserakan di antara puing-puing kekecewaanku sendiri.</div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Maafkanku, jika terselip rona-rona sendu di hidupmu. Tahukah kau, akulah yang paling tersakiti saat air mata pecah dari mata sang induk bahagiaku; kau.</div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Aku mencintaimu, kau tahu bukan? Iya, aku tak akan lelah mengucapkannya. Melalui tulisan ini, aku ingin kau berbahagia dengan pilihanmu sendiri di luar sana. Korbankan bahagiaku, takkan mengapa jika itu mampu mengapus sendu tuk menjadi tawa bahagiamu. Mengetahui kau menyayangi orang yang pernah kusayangi, adalah berat yang teramat menyelimuti. Tanya kian hebat menyayat tiap ingatan di antara labirin-labirin kenangan. Kenapa harus kau? Kenapa harus dia? Aku lelah bertanya dan memilih diam. Ah sudahlah, jika itu yang bisa membuatmu tersenyum, tertawa dan bahagia lagi, kenapa  tidak? Kau tahu aku mencintaimu melebihi diriku sendiri, bukan? Ya, aku sangat mencintaimu.</div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Berbahagialah kau disana, wahai belahan jiwaku.</div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tetaplah menjadi seorang kakak yang menjadi panutan, seorang kakak yang selalu mengajarkanku arti kesabaran dan kasih sayang. Tetaplah menjadi pagi untuk malamku. Tetaplah menjadi cahaya untuk gelapku. Tetaplah menjadi kehangatan untuk dinginnya duniaku. Jangan pernah bersedih lagi yah? Air matamu adalah air terjun yang mematikan untukku. Tawa dan senyummu adalah angin penyejuk  surgawi. Tetaplah menjadi yang terhebat, untukku.</div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Kau tahu aku mencintaimu, bukan?</div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Tertanda,</div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;">Belahan Jiwa yang Mencintaimu.</div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnn_NRlcKauTJW-A2ANr6UPkG9fg6b1gBMKx-c_6ZWTzjq66yGN6bMIEthsyDWO3N08hvmVxdVx6CFXsHkTcJB7usNvLMAcdSrwTCW8Alj_1gtxuuyuXnQ75grcxhK7foYID4YwhkX8A/s1600/PHOTO_20140306_091041.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgnn_NRlcKauTJW-A2ANr6UPkG9fg6b1gBMKx-c_6ZWTzjq66yGN6bMIEthsyDWO3N08hvmVxdVx6CFXsHkTcJB7usNvLMAcdSrwTCW8Alj_1gtxuuyuXnQ75grcxhK7foYID4YwhkX8A/s1600/PHOTO_20140306_091041.jpg" width="320" /></a></div><div style="background-color: transparent; border: 0px; line-height: 23.399999618530273px; margin-bottom: 23px; outline: 0px; padding: 0px; vertical-align: baseline;"><br /></div></div></div>

Teruntuk Kekasih yang Bukan Kekasihku.

Tahukah Kau, Aku Mencintaimu? Teruntuk Kekasih yang Bukan Kekasihku, Bagaimana kabar ibukota? Bagaimana kabar Ayah dan Ibu? Bagaimana kabarm...

Baca selengkapnya »